banner

Minggu, 05 April 2015

Telaga Pasir Sarangan - Magetan

0 komentar

Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Udaranya sangat dingin di malam dan pagi hari.


Naik Kuda menggelilingi danau, naik Speed Boat dan bersepeda merupakan aktivitas di tempat rekreasi ini. Kalau mau beli oleh-oleh juga terdapat pasar tradisional di dekat danau.

Pengunjung luar kota gak masalah, banyak tempat penginapan.

Nasi pecel, jagung bakar, ketan bubuk, dan sate kelinci merupakan kuliner khas daerah sini. Jagung bakar paling enak dinikmati di malam hari, sedangkan nasi pecel dan ketan bubuk untuk sarapan pagi.


 
 
 
 

Wisata Petik Strawberry di Sarangan - Magetan

0 komentar
Perjalanan ke danau Pasir Sarangan, kita akan melewati kebun strawberry. Kalau ingin mampir dan menikmati buah strawberry kita dapat turun untuk singgah dan membeli strawberry dari hasil petikan tangan sendiri. Alias petik buah sendiri. 


Harga satu kilogramnya pengunjung hanya butuh merogoh kocek sebesar Rp 60.000,- untuk membayarnya. Pengunjung yang enggan memetik sendiri, pengunjung bisa membelinya sesuai pilihan yang sudah siap dijual. 

Udara yang sejuk dan pemandangan yang indah dapat kita nikmati dari sini.





 

Ayam Panggang Gandu “Bu Setu”, kuliner andalan dari Desa Gandu.

0 komentar


Kuliner andalan dari Desa Gandu, Kabupaten Magetan, ini mempunyai daya tarik tersendiri yang akan membuat orang selalu ingin kembali lagi untuk menikmatinya. 

Daging ayam kampung yang empuk, rasa bumbu yang menggigit, dan aroma bakaran yang menggugah selera adalah beberapa hal yang tak mudah dilupakan setelah menyantapnya.

Tempatnya makannya berada dalam rumah yang ditata dengan lesehan sederhana. Suasana hangat dan bersahaja khas pedesaan cukup terasa ketika bersantap disini. 

pesanan para pelanggan. Ayam kampung utuh yang berukuran sedang dibelah dadanya, kemudian dibentangkan dan ditusuk menggunakan batang bambu. 

Kita dapat langsung menilik ke dapurnya, akan terlihat kesibukan pegawai warung makan ini menyiapkan Cara membakarnya, ayam tidak bersentuhan dengan api secara langsung. Dipanggang di atas semacam kuali yang diletakkan di atas tungku pembakaran tradisional dari tanah liat. Bahan bakarnya masih menggunakan kayu. Proses pemasakan inilah yang bisa menghasilkan aroma ayam panggang yang khas.

Ayam Panggang Gandu tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu pedas dan gurih. 

Untuk penyajiannya, ayam panggang utuh dipotong-potong terlebih dulu agar lebih mudah dinikmati.





Ayam Panggang Gandu siap disantap (foto: daily-kinanti.blogspot.com)







Pantai Delegan