banner

Selasa, 18 Agustus 2015

Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta

0 komentar

Wisata Edukasi  “Museum Dirgantara Mandala” sangat baik untuk tempat rekreasi anak anak. Banyak benda bersejarah khususnya kedirgantaraan TNI AU yang disimpan di dalam museum yang bisa dikunjungi.

Untuk memasuki Museum Dirgantara Yogyakarta pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk sebesar 3.000 Rupiah, Dan begitu memasuki halaman museum, mata pengunjung langsung disambut dengan pemandangan beberapa jenis pesawat yang terparkir di halaman, mulai dari pesawat tempur sampai pesawat angkut TNI AU.

Selain itu mulai dari foto sampai benda bersejarah yang melatarbelakangi perjuangan para pahlawan juga turut dipajang di Museum Dirgantara Mandala Jogja.

Kalau masuk ke dalam gedung, mata pengunjung akan langsung melihat 4 patung pahlawan TNI AU yang kini menjadi nama bandara, yakni Marsekal Muda Anumerta Abdul Halim Perdanakusuma, Mersekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto, Marsekal Muda Anumerta Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Marsekal Muda Anumerta Iswahjudi.

Senin, 17 Agustus 2015

Wisata Pantai Baron, Gunung Kidul

0 komentar


Tempat wisata Pantai Baron banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara karena terkenal akan keindahan pemandangan pantai yang disuguhkan. Selain itu, pantai ini juga terkenal dengan aneka macam masakan lautnya.

Pantai Baron terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Pantai ini berlokasi di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari, Yogyakarta.

Walaupun para wisatawan yang datang diperbolehkan untuk berenang, namun harus mendapat pengawasan karena ombak pantai ini termasuk besar. Selain itu, para pengunjung tidak boleh asal melewati batas-batas pantai yang sudah ditentukan. 

Anda bisa menikmati sejuknya udara segar, matahari terik, dan panorama alam yang menakjubkan. Di salah satu sudut pantai ini juga terdapat muara sungai yang mempertemukan air laut dengan air tawar. Di pinggiran pantai anda juga bisa melihat kapal-kapal nelayan yang menepi karena Pantai ini juga terkenal sebagai tempat untuk para nelayan berlayar dan mencari ikan.

Jangan lupa untuk mencicipi masakan laut khas Pantai Baron. Karena di pantai ini banyak nelayan yang mencari ikan di laut maka terdapat tempat pelelangan ikan yang cukup besar. Anda bisa menemukan berbagai macam jenis hewan laut seperti udang, lobster, ikan tongkol, ikan bawal, dan ikan kakap. 

Lakukanlah wisata kuliner di tempat ini maka anda bisa menikmati enaknya makan sea food di beberapa restoran atau rumah makan sekitaran objek wisata ini. 

Di pantai ini juga terdapat beberapa fasilitas yang bisa dinikmati oleh para pengunjung seperti wahana bermain anak dan perahu mesin. 

Jika anda ingin membawa oleh-oleh dari area wisata Pantai Baron maka ada toko-toko cinderamata di area wisata ini.






 

Pantai Sepanjang, Gunung Kidul

0 komentar


Pantai ini terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Disebut Pantai Sepanjang karena garis pantai ini merupakan yang terpanjang diantara pantai-pantai lain yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

Kondisi pantai ini disebut-sebut mirip dengan kondisi Pantai Kuta yang ada di Bali. Hanya saja Pantai Sepanjang ini masih cukup alami, tenang dan asri. Tapi menurut kami lebih mirip di pulau Gili Trawangan di Lombok,

Suasana di kawasan pantai ini cukup menyejukkan. Hamparan pasir pantainya berwarna putih kecoklatan. Beberapa pohon palem menghiasi bibir pantai.

Uniknya, bila air laut sedang surut, maka akan nampak batuan karang yang tak beraturan sebagai dasar pantainya. Ini kenapa kami kami katakan lebih cocok kalau pantainya seperti di pulau Gili Trawangan Lombok.

Bila mau bisa pula bermain air di tempat ini, namun ingat jangan terlalu ke tengah. Pantai ini termasuk landai dan kondisinya langsung diterpa ombak, sehingga tidak cocok digunakan untuk melaut.





Museum Ullen Sentalu

0 komentar


Museum yang terletak di Jl Boyong Kaliurang, Sleman Yogyakarta ini memiliki koleksi beraneka macam benda dari budaya jawa. Seperti, gamelan, syair jawa, dan lukisan.

Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. 

Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta. Museum Ullen Sentalu ini kepunyaan dari Keluarga Haryono. Sebuah Keluarga Jawa yang sangat kental dengan tradisi yang sangat santun.

Keluarga tersebut mempunyai visi mempersembahkan karya seni dan budaya yang layak dipelihara dan dihargai bagi generasi mendatang karena generasi sekarang agaknya kurang suka untuk mempelajari budayanya sendiri.

Keunikan dari tempat ini adalah dari setiap ruangan memiliki interior yang berbeda-beda. Di bagian depan museum, bangunannya didominasi oleh bahan kayu dan batu. Masuk ke ruang selanjutnya, yakni ruang seni dan gamelan.

Setelah di ruang gamelan, anda akan diajak pemandu menuju ke lorong bawah tanah yang akan menghubungkan anda dengan ruang lain yaitu Guwa Sela Giri. Disepanjang lorong material bangunan dibuat dari batu, yang didatangkan dari Gunung Merapi.

Banyak ruang-ruang lain yang akan anda datangi dengan didampingi pemandu yang akan memberi beragam informasi dan cerita.


Di Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya.

Di sana juga ada ruangan seorang putri yang sangat cantik. Beliau adalah seorang putri dari anak Sultan Hamengkubuwono VII. Gusti Nurul putri yang hobi berpacuan kuda, berenang dan bermain tennis. Sebuah hobi yang sangat jarang dilakukan oleh seorang puteri. Gusti Nurul Banyak sekali yang suka. Bahkan Presiden RI pertama sempat ingin meminangnya. Tetapi, karena beliau mempunyai prinsip tidak mau di madu maka Pinangan Sang Presiden pun ditolak.
Ruangan Gusti Nurul ini istimewa sekali. Karena beliau sendiri yang meresmikan ruangan tersebut. Beliau masih menjalani hari-harinya di sebuah kota yang terletak di Jawa Barat yaitu Bandung. Menurut infonya, Gusti Nurul tinggal di Ibukota Jawa Barat itu dengan suami dan anaknya.

Di Ruangan Gusti Nurul ini ada foto dari beliau masih kecil sampai foto terakhir beliau meresmikan Ruangan Istimewanya di Museum Ullen Sentalu ini, pada usianya yang ke-81 tahun pada tahun 2002.
Tiket masuk Museum ketika kami berkunjung sebesar 30.000 rupiah untuk dewasa dan 15.000 rupiah untuk anak-anak. Harga tiket masuk ini sudah termasuk pemandu yang akan mengantarkan anda ke ruang-ruang yang ada.

Terakhir kami dibawa ke sebuah tempat terbuka. Ada sebuah replika dinding candi Borobudur yang sengaja dibuat miring. Menurut sang pemandu, dibuat miring karena keprihatinan sang empunya Museum terhadap generasi muda yang agak sedikit melupakan sejarah bangsanya sendiri.

Sebelum pintu keluar ada Resto khas ala Ullen Sentalu dan Butik yang menjual cinderamata khas Ullen Sentalu. Disini baru kita diijinkan mengambil foto atau gambar. Selama didalam museum kita dilarang menggunakan kamera.





Pantai Delegan