Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang
diusung dengan belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan,
menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan
bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari.
Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini --- berkelok-kelok
dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan
historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang
tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di
seluruh dunia.
Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena kekuatan,
martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang dimilikinya.
Penampilan naga terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia tetap memiliki
watak yang penuh kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya menjadikannya
lambang lencana untuk mewakili kekuasaan kekaisaran.
Tari Naga ini berasal dari zaman Dinasti Han
(tahun 180-230 SM) dan dimulai oleh orang-orang Tionghoa yang
memiliki kepercayaan dan rasa hormat yang besar terhadap naga. Dipercaya bahwa
pada mulanya tarian ini adalah bagian dari kebudayaan pertanian dan masa panen,
disamping juga sebagai salah satu metode untuk menyembuhkan dan menghindari
penyakit. Tarian ini sudah menjadi acara populer di zaman Dinasti Sung (960-1279 M)
dimana acara ini telah menjadi sebuah kebudayaan rakyat
Gambar : Atraksi tarian
liong yang ditampilkan oleh sanggar Klenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan di
panggung gajah Taman Safari Indonesia prigen (1 Pebruari 2014).
0 komentar:
Posting Komentar