banner

Senin, 17 Agustus 2015

Museum Ullen Sentalu



Museum yang terletak di Jl Boyong Kaliurang, Sleman Yogyakarta ini memiliki koleksi beraneka macam benda dari budaya jawa. Seperti, gamelan, syair jawa, dan lukisan.

Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. 

Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta. Museum Ullen Sentalu ini kepunyaan dari Keluarga Haryono. Sebuah Keluarga Jawa yang sangat kental dengan tradisi yang sangat santun.

Keluarga tersebut mempunyai visi mempersembahkan karya seni dan budaya yang layak dipelihara dan dihargai bagi generasi mendatang karena generasi sekarang agaknya kurang suka untuk mempelajari budayanya sendiri.

Keunikan dari tempat ini adalah dari setiap ruangan memiliki interior yang berbeda-beda. Di bagian depan museum, bangunannya didominasi oleh bahan kayu dan batu. Masuk ke ruang selanjutnya, yakni ruang seni dan gamelan.

Setelah di ruang gamelan, anda akan diajak pemandu menuju ke lorong bawah tanah yang akan menghubungkan anda dengan ruang lain yaitu Guwa Sela Giri. Disepanjang lorong material bangunan dibuat dari batu, yang didatangkan dari Gunung Merapi.

Banyak ruang-ruang lain yang akan anda datangi dengan didampingi pemandu yang akan memberi beragam informasi dan cerita.


Di Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya.

Di sana juga ada ruangan seorang putri yang sangat cantik. Beliau adalah seorang putri dari anak Sultan Hamengkubuwono VII. Gusti Nurul putri yang hobi berpacuan kuda, berenang dan bermain tennis. Sebuah hobi yang sangat jarang dilakukan oleh seorang puteri. Gusti Nurul Banyak sekali yang suka. Bahkan Presiden RI pertama sempat ingin meminangnya. Tetapi, karena beliau mempunyai prinsip tidak mau di madu maka Pinangan Sang Presiden pun ditolak.
Ruangan Gusti Nurul ini istimewa sekali. Karena beliau sendiri yang meresmikan ruangan tersebut. Beliau masih menjalani hari-harinya di sebuah kota yang terletak di Jawa Barat yaitu Bandung. Menurut infonya, Gusti Nurul tinggal di Ibukota Jawa Barat itu dengan suami dan anaknya.

Di Ruangan Gusti Nurul ini ada foto dari beliau masih kecil sampai foto terakhir beliau meresmikan Ruangan Istimewanya di Museum Ullen Sentalu ini, pada usianya yang ke-81 tahun pada tahun 2002.
Tiket masuk Museum ketika kami berkunjung sebesar 30.000 rupiah untuk dewasa dan 15.000 rupiah untuk anak-anak. Harga tiket masuk ini sudah termasuk pemandu yang akan mengantarkan anda ke ruang-ruang yang ada.

Terakhir kami dibawa ke sebuah tempat terbuka. Ada sebuah replika dinding candi Borobudur yang sengaja dibuat miring. Menurut sang pemandu, dibuat miring karena keprihatinan sang empunya Museum terhadap generasi muda yang agak sedikit melupakan sejarah bangsanya sendiri.

Sebelum pintu keluar ada Resto khas ala Ullen Sentalu dan Butik yang menjual cinderamata khas Ullen Sentalu. Disini baru kita diijinkan mengambil foto atau gambar. Selama didalam museum kita dilarang menggunakan kamera.





0 komentar:

Posting Komentar

Pantai Delegan