BERKUNJUNG ke Gili Trawangan, salah satu dari tiga gili terbesar di
Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, rasanya tidak sah jika tidak keliling
pulau seluas 340 hektar itu. Transportasi yang bisa digunakan untuk berkeliling
ada dua pilihan, cidomo (sejenis delman) dan sepeda. Sepeda kami pilih karena
ini yang termurah dan paling santai.
Untuk mendapatkan sepeda tidak susah
di pulau ini. Di sepanjang jalan, banyak penduduk lokal yang menyewakan sepeda.
Mulai dari sepeda mini hingga sepeda gunung. Harga sewanya cukup terjangkau
yakni Rp 50.000 untuk seharian.
Di sepanjang jalan pinggir pantai
berjejer kafe-kafe yang menjajakan berbagai sajian makanan dan minuman. Baik
itu hidangan laut, es krim hingga minuman beralkohol. Selain cafe juga banyak
tempat-tempat yang menjual berbagai macam cindera mata khas Lombok seperti
kalung, gelang, cincin yang berhiaskan mutiara. Harga disini lumayan mahal,
jadi kalau mau cari oleh-oleh kami sarankan di pulau Lombok saja (Mataram).
Wisatawan mancanegara terlihat
berseliweran. Penampilan mereka cukup mencolok. Selain karena mereka cukup
banyak dibandingkan turis domestik, mereka juga terlihat nyaman mengenakan
bikini atau bertelanjang dada
Jalan yang dilalui sepeda tak semua
mulus. Berat rasanya kaki mengayuh ketika medannya mulai berpasir. Kami terpaksa
turun dari sepeda dan menuntunnya. Capek juga. Apalagi matahari mentereng tanpa
terhalang awan.
Untuk mengingatkan, sebaiknya saat
bersepeda membawa minuman. Sebab, haus luar biasa. Beruntung jika ada warung
atau café untuk minuman. Sebab café atau warung kebanyakan ada di sisi depan
pulau (dekat pelabuhan). Sementara di sisi belakang hanya penginapan saja.
Bersepeda keliling Gili Trawangan penuh tantangan tapi akan
terbalas oleh indahnya pemandangan yang bisa kita nikmati.
0 komentar:
Posting Komentar