Kehidupan
penduduknya mayoritas dilewatkan dengan mengoperasikan alat tenun. Alat tenun
ini juga merupakan alat tradisional, yang dibuat dari kayu dengan sistem yang
sederhana. Dengan alat ini, penduduk Desa Sukarara menghasilkan bermacam jenis merchandise
khas Pulau Lombok. Seperti pakaian tradisional, taplak meja, selimut, dan
selendang dengan motif-motif yang indah
Ada
bermacam bahan dasar yang dibuat menjadi kain tenun. Seperti benang katun,
nilon, sutra, benang perak dan benang mersis yang di datangkan dari luar Pulau
Lombok. Sedangkan untuk bahan pewarna, masyarakat Desa Sukarara masih
menggunakan pewarna alami. Seperti kulit kayu mahoni, biji buah asam, daun
sirih, dan kunyit. Namun mereka juga menggunakan benang yang sudah berwarna,
untuk tenunan warna-warna tertentu.
Menenun
kain songket menjadi kebutuhan utama warga Lombok khususnya Desa Sukarara
karena dalam pesta pernikahan perempuan wajib memberikan kain tenun buatan
sendiri kepada pasangan. Kepercayaan masyarakat setempat adalah perempuan yang
tidak bisa menenun akan kesulitan mendapatkan jodoh. Bahkan ada semacam
peraturan, wanita yang belum bisa menenun dilarang menikah. Kegiatan menenun
dilakukan oleh wanita sembari menunggu para suami mereka pulang bertani dari
ladang.
0 komentar:
Posting Komentar